Thursday, March 3, 2016

My Experiences as a MedTech Student

Hello, balik lagi ke sini nihhhh!!

Nah, kali ini saya akan membagikan suka duka sewaktu saya masih mengambil jurusan ini. Well, seharusnya saya tamat dengan gelar Bachelor of Medical Laboratory Science.

So, untuk mengambil jurusan ini, sebenarnya saya sangat terpaksa. Saya kurang menyukai jurusan ini, jadi yasudahlah, saya hanya menuruti apa kata orang tua saya. Tahun pertama dan kedua masih mengambil beberapa Sub-Major, seperti Kimia, Biologi, Matematika, dan Fisika. Nih saya kasih tau deh a.k.a jabanin : General Inorganic Chemistry, Organic Chemistry 1, Biochemistry, Qualitative & Quantitative Chemistry, General Physics 1, College of Algebra, Introduction of Statistic, Fundamental of Genetics and Human Anatomy & Physiology. Ditambah 1 submajor dari departement MedTech itu sendiri, Introduction to Medical Technology.

Sewaktu mau melanjutkan ke semester 5, saya harus melakukan Comprehensive Examination, yang terdiri dari pelajaran yang saya sebut di atas. Saya sangat bersyukur karena mendapatkan dengan status as Regular, bukan Probation. Karena jika mendapat status Probation, berarti mereka harus mengulang pelajaran Intro to MedTech terserbut (Apabila anda mendapat C- ). Well, akhirnya temen seperjuangan saya, orang Indonesia, pindah jurusan untuk menghindari tamat lebih dari waktu yang ditentukan. Saya cuma penasaran bagaimana rasanya masuk di Regular. Ada 2 orang Indonesia yang masuk ke semester 5 dengan tidak kurang suatu apapun.


Penderitaan itu pun datang (OH TIDAKKKK). Saya benar merasakan rasanya kalo tidak belajar walau hanya untuk Quiz. Untuk 1 Quiz per perlajaran, terkadang bisa 3-5 bab, berikut terkadang 1 hari bisa 2 Quizzes (Bayangin aja belajar sebanyak apa, ditambah 1 bab itu bisa 8-10 halaman). System kami ini Quarterly, jadi setiap 2 bulan, ganti pelajaran ( 2 bulan pertama untuk 2 pelajaran dan 2 bulan selanjutnya 2 pelajaran lagi, ditambah 1 atau 2 pelajaran yang dijadikan untuk 4 bulan pembelajaran).

Saya melakukan exam bisa setiap minggu. Tidak ada waktu weekend untuk jalan keluar, cari gebetan, makan atau tidur saja lupa. Ini sudah seperti ambil sekolah kedokteran saja. Berdoa dan puasa adalah hal terpenting selama menjadi student di jurusan ini. Waktu untuk bermain atau chattingan saja agak susah karena seperti menyayangkan waktu sekali.

Saya belajar banyak positive dari sini seperti mengenal jenis penyakit baru, melakukan venipuncture ke pasien dan diri sendiri,melihat keindahan warna di Agar plate, dan sebagainya. Tapi, negativenya, kita jadi mudah sakit kalo tidak rajin makan, minum dan istirahat. Kalo immune system kita tidak begitu kuat, kita bisa kena sakit dari sample yang kita ambil

Saya ingat sekali, harus meminta sample berupa Urine, Stool dan Spermaaaaaa! Saya harus menahan malu untuk meminta 3 hal ini, apalagi sama yang terakhir, sperma orang yang saya tidak kenal.

Dan di akhir semester, saya sangat menyerah dan memilih untuk tidak melanjutkan di jurusan ini lagi. Saya pindah jurusan dan saya merasa, ini lebih baik daripada sebelumnya .

Kita melakukan banyak percobaan seperti bisa di lihat ya disini.




Medical Technology? Medical Laboratory Science? ITU APA YA?

Nah, buat kalian yang masih belum begitu kenal sama ini jurusan, sedikit akan membahas ya. So, I am here to explain, what is Medical Technology or Medical Laboratory Science?


So, Medical Technology or Medical Laboatory Science itu yang bekerja di bagian Laboratory (obviously). Mereka kalo di luar negeri, nanti yang bekerja di bagian Laboratory di rumah sakit untuk kalian punya Medical Check Up atau diagnose kalian punya penyakit by using your urine, stool,and blood. There is a slogan that "Behind every doctor is a great medical technologist". 



So, apa bedanya dong dengan dokter, kak? Well, Medical Technologist / Medical Lab. Scientist ini nanti yang akan mengambil sample (e.g blood, urine, stool, lendir batuk) untuk mendeteksi penyakit mu lebih detail undergo laboratory. Nanti, setelah hasilnya keluar, baru deh si pak/bu/mba/mas dokternya yang memberitahu sakit mu dan giving you the medicines yang tepat untuk menyembuhkan atau tindakan yang akan di lakukan selanjutnya. 

Pekerjaan dari pada MedTech (Ini bahasa kerennya kalo kamu di Filipina) adalah mengambil darah (Venipuncture) dan beberapa cairan tubuh mu untuk sample, lalu nanti di proses menggunakan beberapa technique nih. Nanti ada beberapa divisi di bagian Laboratory nya, seperti Pathology, Immunology and Serology,Histology, etc. Mostly, yang ngerjain nanti ada alatnya dan mesinnya, seperti micropipet,centrifuge, dan berapa alat lainnya. 

Lah, itu sama dong kayak jurusan analyst atau biology dong kak? hohoho, di luar negri agak sedikit berbeda guys. Disini nursing (perawat) tidak boleh melakukan Venipuncture atau menyuntik, lain halnya seperti di Indonesia. Biology disini juga curriculum nya beda sama di Indonesia, karena Biology disini murni belajar hewan, tumbuhan dan manusia. Ada pelajaran yang sama, tapi tidak se detail kalo kalian ambil MedTech. Nanti kalo udah graduate, kamu bisa ambil beberapa license ya. Ada RMT (Registered Medical Technology), ASCP certified medical Lab scientist, dll tergantung negara ya.

Saya kurang tau apa di Indonesia ada jurusan ini. Saya harap pak Jokowi bisa menyarankan untuk universitas di Indoenesia. 

Nah, di blog selanjutnya, saya akan membagi pengalaman saya menjadi anak Medical Technology (dulu). Semoga bermanfaat :)